Sunday, February 26, 2012

Ketakutan

Malam ini aku tidur tak tenang. Heran, kenapa masalah ini seperti tak menemui titik temunya. Bergolak terus di pikiran dan di hati. Entah dulu setan apa yang merasuki, sekarang rasanya ada malaikat yang menyadarkan gue. Menyadarkan kalo dia adalah sesosok partner hidup. Orang yang tau gue marah, gue sebel hanya dengan gesture. Dan lo tau, kalo di novel, orang kayak gitu adalah orang yang tulus sayang dan cinta sama lo. Dan gue telat tau. Telat tau itu semua.

Yang gue takut..... gue takut semua itu udah telat. But he told me : "Better late than telat banget"

Lo tau nggak apa yang nyebabin kita bisa berubah, ada dua :
1. Karena kita udah belajar banyak dari suatu peristiwa/hal
2. Karena kita terlalu sakit akan sesuatu


Mungkin option kedua bisa jadi yang dia rasain.

Manusia nggak ada yang sempurna. Bahkan jika dia ngerasa dirinya udah bener dan dia udah merasa 'this is my track'.

I lost my partner's life in this city, Jogja. Seorang yang dulu sangat ngimpi masuk di UGM dan sekarang gue tinggalin karena keegoisan super gue. Karena gue yang entah kemasukan setan apa. Karena gue yang dulu ngakunya setia taunya sadis gitu.. Karena........ Karena....... Karena gue adalah gue. Penuh dengan pemikiran yang kadang banyak salahnya.

Gue takut itu nggak akan bisa kembali. So? Harus apa?


Dulu, gue pernah tau dia nge-bookmark blog gue di browsernya. Apa masih samopai sekarang? Seandainya gue cenayang. Kabut bertebaran di sekitarnya sampai rasanya susah bernafas dekat dia. Dan kembali aku tersadarkan, ini adalah bagian dari kesalahan. Jika kesalahan nggak bisa dibenahi, yang ada hanya penyesalan. Dan.......... saya benci penyesalan.



No comments:

Post a Comment