Wednesday, February 08, 2012

This Called Phobia

Well, di hari yang begitu cerah ini. Saya pergi pagi-pagi ke Daan Mogot (yah you know lah buat apa). Udah saya pergi sama paman saya pakai motor, karena males juga ngeliatin macet kalo jalan pake mobil. Udah tuh sekitar satu setengah jam-an sampe.
Sampe di sana, saya celingak-celinguk cari calo. Sumpah nggak ada. Biasanya banyak (pengalaman paman saya). 'Bapak-bapak' disitu pun nggak ada yang mau bantuin (tumben).
Udahlah bermodalkan bismillah, saya masuk ngurus-ngurus secara normal dan masuk ke ruang tes teori. Masuk kelas saya nunggu sampe sekitar satu jam an lebih baru mulai. Berhubung saya orangnya iseng, saya colek orang yang di depan, mas-mas gendut yang keringetnya banyak tapi nggak bau.
S : "Mas lurus aja apa gimana?"
M : "Iya saya mah mau lurus aja." Diam dulu tuh. "Tes pertama kali ya mbak?"
S : "Iya mas."
M : "Oh, saya yang ketiga kalinya nih." Saya shock banyak. Tambah nervous.

Kursi samping saya diisi sama mas-mas ceking yang lumayan gantenglah, orang kebayoran lama (hasil lihat ktpnya).
S : "Mas kok ada bedanya ya kertasnya sama kertas saya?"
C : "Ah iya? enggak kok."
S : "Ah gausah bohong mas, saya juga mau pake begituan, tapi td ga ketemu."

Udahlah tes kan, setelah nunggu 30 menit. Diumumin hasilnya dan jengjeng harus ngulang.
It's not fair anymore. Hello?! Saya SNMPTN aja bisa loh (bukan sombong). Dan saya tau untuk reach that score isn't so damn difficult.

Oke, langsung telfon paman saya dan ibu saya. Kasih tau hasil dan sekian.
Saat itu, semua kebanggan saya sama negara saya runtuh. Saya tarik kata-kata yang bilang saya akan besar dan sukses di sini. Entah......... ini udah nggak bisa dibenahi sepertinya. Too much banget rusaknya. I will leave this country as soon as possible. Beasiswa dan cus.

Kecewa banget rasanya. Saya tau banyak yang tadi pake begituan dan mereka lulus semua. Padahal???? Hello. Yasudahlah. Jalan bersih emang susah ditempuh di sini.

I got this phobia. Phobia sama birokrat sini dan "bapak-bapak". Kita disuruh buat, tapi dipersulit. Yaa begini kali yaaa hidup orang kecil. Ditindas.

I just pray for other people who lived under the bridge and another 'kumuh' place. Semoga ada petaka besar yang melanda dan mereka semua sadar.


Sincerely, People dissapointed

No comments:

Post a Comment